Majelis Pendidikan Aceh Gelar Publik Hearing (Meudrah) di Kabupaten Simeuelue

Foto Peserta Meudrah Simeuelue

Pada Tanggal 17 September 2017 Majelis Pedidikan Aceh melaksanakan Kegiatan Meudrah di Kabupaten Simeuelue, latar belakang meudrah yaitu Pendidikan adalah proses mewariskan peradaban dari generasi sebelumnya ke generasi berikutnya melalui penggalian potensi dari generasi berikutnya. Pelaksanaan pendidikan harus melibatkan semua pihak. Pemerintah sebagai pengelola pendidikan mesti melibatkan masyarakat sebagai pengambil manfaat dan untuk ini diperlukan upaya-upaya pengumpulan opini/masukan-masukan lainnya dari masyarakat tentang pendidikan yang bagaimana yang diperlukan oleh mereka, apa peran mereka dan bagaimana mereka melihat pendidikan ini ke depan sehingga anak-anak mereka dapat mengambil manfaat dari pendidikan tersebut untuk menjadi manusia mandiri.

Untuk maksud tersebut di atas, dalam menjaring opini masyarakat dalam bidang pendidikan diperlukan suatu pertemuan dengan berbagai lapisan masyarakat secara berkala di mana ide-ide dari mereka dapat dijadikan masukan untuk membuat kebijakan untuk pengembangan pendidikan. Pertemuan ini disebut dengan MEUDRAH. Dalam meudrah ini juga masyarakat akan memperoleh pengetahuan tentang kemajuan pendidikan selama ini yang dalam keseharian mereka luput dari pantauan.

Topik dari Meudrah “Peningkatan Aksebilitas dan Kualitas Pendidikan di Kalangan Masyarakat”

Tujuan Meudrah adalah mencari masukan dari masyarakat tentang pendidikan, apa yang telah mereka laksanakan dan apa yang mereka inginkan, bagaimana mereka menginginkan anak-anak mereka dalam menuntut pendidikan sekaligus juga menambah wawasan tentang perkembangan pendidikan dewasa ini, hasil dari Meudrah akan didiskusikan kembali dalam rapat pleno di MPD Aceh  dan kemudian akan ditelaah untuk dapat dijadikan masukan dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan ke depan.

Sesuai dengan DIPA – Laporan hasil rumusan dari notulensi kegiatan Meudrah, Rekomendasi kepada Pemerintah Aceh dari hasil rumusan kegiatan Meudrah.

By : Veri Herawan