Seminar Pendidikan Karakter
MPA Tanggal 15 – 16 Agustus Tahun 2018 di Hotel Kiryad Muraya Banda Aceh.
Seminar Pendidikan Karakter Majelis Pendidikan Aceh tahun 2018 berdasarkan dukungan dana dari DPA SKPA Sekretariat Majelis Pendidikan Aceh, yang bertujuan :
- Untuk menjadikan pendidikan akhlak atau pendidikan karakter sebagai tameng pendangkal nila-nilai negatif yang menggerogoti kehidupan beragama dan berbangsa di Indonesia.
- Untuk menangkal gencarnya arus informasi-informasi negatif, kedangkalan aqidah dan radikalisme di Aceh akibat dari perkembangan teknologi informasi dan pengaruh global.
- Dengan dilaksanakan seminar ini diharapkan diketemukannya solusi terhadap isu actual pendidikan, khusunya tentang pendidikan karakter atau pendidikan akhlak yang dapat dijadikan acuan bagi penentuan kebijakan di bidang pendidikan dan juga dalam pengembangan dan penguatan nilai karakter atau pendidikan akhlak ke depan.
Materi dan Nara Sumber Seminar Pendidikan Karakter Majelis Pendidikan Aceh Tahun 2018 terdiri :
- Konsep dan Strategi Pendidikan Karakter dalam Pendidikan yang akan dipaparkan oleh Prof. Dr. Abdul Mukti, MA. Dari UIN Sumatra Utara.
- Kebijakan Kemdikbud tentang Implementasi Pendidikan Karakter yang akan dipaparkan oleh Prof. Dr. Arie Budiman, M.Si. dari Staf Ahli Bidang Pembangunan Karakter juga Sekjen Pendidikan Dasar Kemdikbud RI.
- Konsep dan Strategi Pendidikan Karakter menurut Islam yang akan dipaparkan oleh Prof. Dr. H. Azman Ismail, MA.
- Problem dan Prospek Pendidikan Karakter di Aceh yang akan dipaparkan oleh Prof. Darwis A Soelaiman, MA, Ph.D.
- Implementasi Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Kepala Sekolah Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB)
Metode yang digunakan dalam seminar ini meliputi :
- Tanya Jawab
- Diskusi
- Presentasi dan Pleno
- Perumusan Masalah
Unsur Peserta terdiri dari Kab/Kota sebanyak 50 orang yang terdiri dari :
- Ketua Komisi Kurikulum dan Superfisi MPD Kab/Kota 23 orang
- Dinas Pendidikan Kab/Kota 15 orang
- Kankemenag Kab/Kota 12 orang
Peserta Provinsi terdiri dari :
- Pengurus MPA 15 orang
- Kepala Sekretariat dan Ketua 4 orang
- MPU 1 orang
- MAA 1 orang
- Kabid Pembinaan SMA di PKLK Disdik 1 orang
Beberapa point dari paparan yang telah di sampaikan oleh Nara Sumber sebagai berikut :
- Karakter artinya akhlak, moral, etika, budi pekerti
- Pendidikan akhlak sumber dari ajaran islam berdasarkan hadist
- Latar belakang pendidikan karakter dikarenakan meningkatnya pergaulan bebas di kalangan remaja, maraknya angka kekerasan terhadap anak dan remaja di masyarakat, kejahatan terhadap teman, pencurian, kebiasaan menyontek dikalangan pelajar, penyalahgunaan obat-obatan terlarang di kalangan pemuda dan remaja, pornografi di masyarakat, perusakan milik orang lain, korupsi di kalangan pejabat, tawuran di jalanan yang dilakukan siswa
- Tujuan pendidikan nasional mampu memiliki ketaqwaan kepada Allah SWT, berakhlak mulia, cakap, kreatif dan mandiri
- Karakter bangsa indonesia saat ini adanya perubahan dekradasi, pembulian, tauran korupsi dan penyalahgunaan media sosial
- Dari perspektif pendidikan masih banyak yang abai terhadap pendidikan karakter sejak dini
- Pentingnya penumbuhan nilai-nilai karakter (terlampir)
- Kecenderungan global revolusi industri adanya fenomena area digital, perubahan peradaban masyarakat, semakin menegaskan fenomena kreatif
- Dinamika yang dihadapi generasi milenial abad 21 : 35% pekerjaan akan hilang, 4,2 juta tenaga kerja cakap akan berimigrasi antar negara ASEAN
- Di tataran tertentu pendidikan tidak perlu dikaitkan dengan agama misalnya seperti 1 +1 =2 agama apapun sama saja nilainya tetap 2
- Pendidikan islam bersumber dari Al-quran, Al-sunnah, perkataan dan perilaku sahabat Rasulullah, kebudayaan islam, kemaslahatan umat islam dan pemikiran filsafat islam
- Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa amnusia yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah diwujudkan tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran
- Etika adalah pengetahuan tentang kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia
- Pendidikan karakter pertama kali digunakan oleh National Commission on Character Education di Amerika Serikat, pendidikan akhlak sudah ada pada masa Rasulullah
- Pendidikan pada hakikatnya memiliki 2 tujuan : membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar, membantu manuisa menjadi lebih baik
- Karakter adalah hasil dari proses penerapan Syariat Islam
- Hambatan dalam Penerapan Pendidikan Karakter : para guru dan tenaga kependidikan tidak berakhlak mulia, tidak ada peraturan baku tentang perilaku guru dan murid di sekolah dan di luar sekolah
- Pendidikan berkembang secara yuniversal belum tentu sesuai dengan ajaran islam.
- Makna perilaku etis erat hubungannya dengan sosial (etika, sopan santun), akhlak perbuatan etis berhubungan dengan Tuhan, manusia dan alam
- Karakter juga perilaku etis benar salah hubungannnya dengan sesama manusia, manusia dengan masyarakat dan budaya
- Karakter manusia memiliki sifat-sifat : jujur, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, amanah, rajin, tolong menolong., adil, kreatif
- Yang mempengaruhi kepribadian untuk moral yaitu pengaruh bakat yang heriditeir, lingkungan
- Akhlak merupakan potensi kemampuan berfikir yang perlu dikembangkan
- Karakter yang membedakan dengan moral lebih banyak pengaruh yang dibawa oleh heriditeir (tabiat, watak, tempramen)
- Ukuran karakter bukan baik buruk tetapi kuat lemah
- Karakter moral menyangkut dengan nilai-nilai
- Visi RIAB adalah melahirkan seorang pemimpin, jenis pembelajaran RIAB perpaduan materi dayah dan materi sekolah
- Tujuan mempersiapkan kader-kader ulama
- Pendidikan karakter yang dilakukan dengan shalat berjamaah 5 waktu
- Mewajibkan anak untuk hadir pada setiap pembelajaran
- Pendidikan karakter adanya informasi senioritas di segala boarding wajib dilakukan, bukan senioritas yang ugal-ugalan tetapi kami memilih orang-orang memiliki karakter (yang sesuai dengan akhlakul qarimah) yang lebih tinggi dari pada teman-temannya yang lain
- Perbedaan dayah RIAB dengan dayah yang lain : tidak ada dualisme kepemimpinan
- Struktur kurikulum : Kurikulum dayah, kurikulum bakat minat, kurikulum madrasah
- Target minimal yang dimiliki seorang anak adalah karakter.